Bajing kelapa (Callosciurus notatus) merupakan salah satu satwa pengerat. Penyebaran satwa ini di Indonesia adalah di Kepulauan Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali serta kepulauan kecil di sekitarnya. Pada umumnya bajing kelapa merupakan satwa arboreal yaitu satwa yang memanfaatkan tajuk pohon, dahan dan tanah serta menyesuaikan dirinya dengan kondisi ekosistem dataran rendah maupun pegunungan. Biasanya, satwa ini hidup soliter atau dalam kelompok keluarga yang kecil. Famili ini selain termasuk satwa yang bertempat tinggal di atas tanah juga termasuk spesies yang bertempat tinggal di pohon.
Berdasarkan taksonominya, bajing kelapa termasuk dalam Phyllum Chordata, Sub Phyllum Vertebrata, Classes Mammalia, Ordo Rodentia, Sub Ordo Sciumorpha, Family Sciuridae, Sub Family Sciurinae, Genus Callosciurus, Species Callosciurus notatus.
Ciri morfologis bajing secara umum antara lain sebagai berikut: satwa ini mempunyai sepasang gigi seri berbentuk pahat pada setiap rahang atas dan bawahnya, keduanya tanpa taring. Satwa ini dibedakan dari tupai oleh susunan giginya dan oleh keberadaan empat jari kaki dengan kuku bercakar pada setiap kaki depannya, sedangkan kaki belakangnya mempunyai lima jari panjang dan berkuku. Semua satwa ini mempunyai ekor yang panjang, tebal, dan kasar. Bajing kelapa mempunyai moncong yang pendek, dengan mata yang besar dan terang. Bajing kelapa memiliki warna coklat pada bagian atas dan ekornya. Bagian bawah tubuhnya berwarna merah pucat atau oranye, tidak pernah berwarna abu-abu. Garis tepi kuning tua dan hitam. Bajing kelapa merupakan satwa diurnal, dengan waktu akrif pada pagi dan sore hari. Makanannya berupa buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan serangga, juga diketahui mengerat pada kambium pohon karet (Andari, 2001).
0 comments:
Post a Comment