TENTANG TUPAI KEKES (TUPAIA JAVANICA)

Tupaia Javanica (Tupai)

Tupai bukan bajing, dibilang cerurut bukan cerurut...

Ternyata tupaia javanica tidak termasuk keluarga squirrel (bajing), tapi tergolong tree shrew.

Anehnya walau disebut tree shrew tupai pun tidak bisa dimasukkan keluarga shrew (cerurut) karena karakternya berbeda. Karena keunikannya ini tupai saat ini dimasukkan familia tersendiri yaitu scandentia

Umur dan siklus hidup

Di alam umur tupai bisa mencapai 12 tahun dan panjang maksimal mencapai 30-40cm (termasuk ekor). Mereka mencapai kedewasaan pada usia 3-4 bulan dan bisa berbiak 4-6 kali per tahun tapi jumlah anaknya umumnya hanya berkisar 2. Umumnya tupai akan setia pada pasangan hidupnya seumur hidupnya. Mereka membuat sarangnya di lubang pepohonan yang dialasi dan ditutupi daun-daunan

Saat beranak tupai akan membuat/membutuhkan 2 sarang (satu bagi anak-anak mereka )

Pakan dan pola hidup

Tupai termasuk makhluk diurnal atau makhluk siang. Mereka menghabiskan hidupnya di pohon-pohon dan semak-semak. Tupai berkembang biak sepanjang tahun, mereka merupakan orang tua yang baik dan secara teratur akan membawakan makanan untuk anak-anaknya. 

Tupai tergolong omnivora alias pemakan segala, mereka memakan serangga, ulat, juga anak kadal , daun-daunan, biji-bijian maupun buah-buahan. Bila dipelihara sebagai variasi mereka juga doyan pelet mammals, seperti catfood. Tupai menyukai banyak minum. Berbeda dengan bajing, umumnya tupai tidak keberatan dan bahkan menyukai mandi/berendam air. 

Berbeda dengan bajing tupai bermanfaat bagi pertanian : mereka merupakan pemangsa alami berbagai jenis serangga dan ulat hama.

Bila bajing memiliki gigi yang terus memanjang seumur hidup, sebaliknya gigi tupai justru akan semakin lama semakin kecil. Dengan demikian hewan ini tidak semerusak bajing. 

Hewan ini juga teritorial karena itu bila memelihara lebih dari satu perlu kecermatan tersendiri....

Tupai kekes atau tupaia javanica merupakan hewan endemik yang khas/hanya terdapat di Indonesia. sama seperti bajing, tupai kekes biasa tinggal di dalam lubang pohon. Sama seperti kebanyakan hewan lain dengan pesatnya penebangan hutan dan pepohonan di Indonesia walau belum tergolong langka hewan ini terus berkurang populasinya walau tidak separah tupai Filipina yang di ambang kepunahan. Di negara lain beberapa jenis tupai telah terancam punah.

sumber